WhatsApp dibuat oleh Brian Acton dan Jan Koum, yang sebelumnya karyawan di Yahoo!.

 WhatsApp dibuat oleh Brian Acton dan Jan Koum, yang sebelumnya karyawan di Yahoo!.



Pada Januari 2009, ketika membeli sebuah iPhone, Koum dan Acton menyadari akan 

potensi dari industri aplikasi software pada App Store(iOS), kemudian mereka mulai 

mengunjungi Alex Fishman yang merupakan seorang teman Koum di West San Jose untuk 

membicarakan model baru aplikasi berkirim pesan yang akan menunjukkan "status di samping nama individu".

[9] Mereka tahu bahwa untuk melangkah lebih jauh dibutuhkan seorang pengembang iPhone. Fishman mengunjungi 

situs RentAcoder.com, menemukan developer berkebangsaan Rusia bernama Igor Solomennikov, 

dan memperkenalkannya kepada Koum.



Koum menamakan aplikasinya WhatsApp agar terdengar seperti "What's up" yang berarti apa kabar.

 Pada 24 Februari 2009 dia melegalkannya[10] menjadi perusahaan WhatsApp Inc. di California.

 Versi paling awal dari dari WhatsApp sering mengalami crash komputer, membuat Koum mempertimbangkan

 untuk menyerah dan mencari pekerjaan baru. Namun Acton memintanya bersabar menunggu untuk "beberapa bulan lagi".[9]


Pada Juni 2009, Apple meluncurkan push technology yang mengizinkan pengguna untuk di-ping ketika

 mereka tidak sedang menggunakan aplikasi, Koum beradaptasi dengan mengubah WhatsApp sehingga setiap

 orang dalam jaringan pengguna akan diberitahu ketika status pengguna diubah.[11] 

Ketika WhatsApp 2.0 dirilis dengan komponen berkirim pesan tiba-tiba jumlah pengguna

 aktif melonjak ke 250.000. Meskipun Acton sedang bekerja pada perusahaan rintisan lain,

 dia memutuskan untuk bergabung ke dalam perusahaan.[11] Pada Oktober 2009,

 Acton membujuk 5 orang temannya yang dikenalnya saat bekerja di Yahoo! untuk

 menginvestasikan $250.000 dalam pendanaan modal benih, selanjutnya Acton menjadi co-founder 

dan mendapatkan saham. Acton secara resmi bergabung dengan WhatsApp pada 1 November.[11] 

Sesudah berbulan-bulan setelah mode beta diluncurkan, aplikasi dirilis pada November 2009, 

eksklusif di App Store yang ada pada iPhone. Koum lalu memperkerjakan seorang teman di Los Angeles,

 Chris Peiffer, untuk mengembangkan versi BlackBerry, yang selesai 2 bulan kemudian.[11] Pada 2010, 

WhatsApp mendapatkan banyak tawaran akuisisi dari Google yang kemudian ditolak.[12]


Untuk menutupi biaya dari pengiriman teks verifikasi kepada pengguna, WhatsApp mengubah 

layanan gratisnya menjadi berbayar. Pada Desember 2009, menu berkirim poto ditambahkan untuk versi iOS.

 Pada awal tahun 2011, WhatsApp menjadi salah satu dari 20 aplikasi teratas di App Store Apple Amerika.[11]


Pada April 2011, Sequoia Capital menginvestasikan $8 juta dengan lebih dari 15% saham kepemilikan

 di perusahaan setelah proses negosiasi berbulan-bulan dengan pihak Sequoia yang diwakili Jim Goetz..[13][14][15]


Februari 2013, WhatsApp memiliki 200 juta pengguna aktif dan 50 staff. Sequoia mengucurkan dana lagi sebanyak $50 juta, menjadikan valuasi perusahaan bernilai $1.5 miliar.[11] Pada tahun yang sama WhatsApp mengakuisisi Santa Clara perusahaan berbasis rintisan, SkyMobius, pegembang Vtok,[16] sebuah aplikasi video dan panggilan suara.[17]


Pada Desember 2013 WhatsApp memposting di Whatsapp blog yang mengklaim bahwa 400 juta pengguna aktif menggunakan layanannya setiap bulan.[18]